PEMERIKSAAN SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK RESISTOR, TRANSISTOR, SCR DAN DIODA
Nama Kelompok :
Ketua :
Asep Sohibul Wafa
Anggota : Muhamad Fauzan
Muhammad
Azzil Dinar Ramadhan
Kegiatan siswa
A. Judul kegiatan : Melakukan Pemeriksaan Komponen Sistem Pengapia
Elektronik
B. Jenis kegiatan : Kerja Kelompok
C. Tempat kegiatan : Luar Sekolah
D. Alat dan bahan : Multitester, Resistor, SCR, Dioda, Transistor
1. Pengukuran Resistor
No.
|
Kode Warna
|
Nilai Resistor
|
Nilai Resistor Terendah
|
Nilai Resistor Tertinggi
|
Hasil Pengukuran
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||||
1.
|
Kuning ( 4 )
|
Ungu
( 7 )
|
Merah (102)
|
Emas
( 5%)
|
4 7 x 102 5%
= 4700 5%
|
4700 – 235 =
4465 ohm
|
4700 – 235 = 4935 ohm
|
|
Cara membaca kode warna pada resistor
Cara pengukuran resistor
1. siapkan multi tester
2. arahkan selektor pada 10X ohm, lalu kalibrasi
3. Hubungkan probe + dan probe – pada ujung resistor
4. Baca hasil pada multi tester. Jika terdapat tahanan maka resistor dianggap
masih baik maupun sebaliknya.
2. Pemeriksaan
SCR
1.
Atur
posisi saklar Multimeter ke R atau Ohm (Ω) x10.000.Cara Mengukur SCR dengan
Multimeter
2.
Hubungkan
Probe Hitam Multimeter (Negatif) ke kaki Anoda SCR dan Probe Merah Multimeter
(Positif) ke kaki Katoda SCR.
3.
Baca
hasil pengukuran di layar Multimeter, hasil pengukurannya harus menunjukan
nilai resistansi yang tinggi.
*Jika hasil pengukurannya menunjukan nilai resistansi yang sangat
rendah, maka SCR tersebut dinyatakan hubung singkat (Short)/rusak.
4.
Hubungkan
Probe Merah Multimeter (Positif) ke kaki Anoda SCR dan Probe Hitam Multimeter
(Negatif) ke kaki Katoda SCR.
5.
Baca
hasil pengukuran di layar Multimeter, hasil pengukurannya juga harus menunjukan
nilai resistansi yang tinggi.
*Jika hasil pengukurannya menunjukan nilai resistansi yang sangat
rendah, maka SCR tersebut dinyatakan hubung singkat (Short)/rusak.
6.
Pada
kondisi Probe Merah dan Probe Hitam masih terhubung di kaki SCR seperti pada
langkah ke-4, hubungkan kaki Anoda dan kaki Gate pada SCR dengan menggunakan
sebuah kabel penghubung (jumper). Jika SCR berfungsi dengan baik maka nilai
resistansi yang tampil pada layar Multimeter akan menunjukan nilai resistansi
yang sangat rendah. Nilai resistansinya ini akan tetap rendah meskipun kabel
penghubung jumper tersebut dilepas.
7.
Jumper
atau Kabel penghubung ini berfungsi untuk memberikan arus ke kaki “Gate” SCR
atau sebagai pemicu “Trigger” SCR.
3. Pemeriksaan Transistor
1.
Atur
Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω) x1k atau x10k
2.
Hubungkan
Probe Merah pada Terminal Basis (B) dan Probe Hitam pada Terminal Emitor (E),
Jika jarum bergerak ke kanan menunjukan nilai tertentu, berarti Transistor
tersebut dalam kondisi baik
3.
Pindahkan
Probe Hitam pada Terminal Kolektor (C), jika jarum bergerak ke kanan menunjukan
nilai tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik.
Cara
Mengukur Transistor NPN dengan Multimeter Analog
1.
Atur
Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω) x1k atau x10k
2.
Hubungkan
Probe Hitam pada Terminal Basis (B) dan Probe Merah pada Terminal Emitor (E),
Jika jarum bergerak ke kanan menunjukan nilai tertentu, berarti Transistor tersebut
dalam kondisi baik
3.
Pindahkan
Probe Merah pada Terminal Kolektor (C), jika jarum bergerak ke kanan menunjukan
nilai tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik.
4. Pemeriksaan Dioda
1.
Aturkan
Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω) x1k atau x100
2.
Hubungkan
Probe Merah pada Terminal Katoda (tanda gelang)
3.
Hubungkan
Probe Hitam pada Terminal Anoda.
4.
Baca
hasil Pengukuran di Display Multimeter
5.
Jarum
pada Display Multimeter harus bergerak ke kanan
6.
Balikan
Probe Merah ke Terminal Anoda dan Probe Hitam pada Terminal Katoda (tanda
gelang).
7.
Baca
hasil Pengukuran di Display Multimeter
8.
Jarum
harus tidak bergerak.
**Jika Jarum bergerak, maka Dioda tersebut berkemungkinan sudah rusak.
Comments
Post a Comment