PIDATO MENYAMBUT TAHUN BARU ISLAM 1440 H/ 2018 M
MENYAMBUT TAHUN BARU ISLAM
Assalamu’alaikum
Para alim ulama, Para Kyai dan sesepuh yang
kami muliakan.
Para bapak, ibu dan segenap hadirin yang kami
hormati.
Puja dan puji syukur tak henti-hentinya
marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT., yang senatiasa melimpahkan rahmat
dan kenikmatan-Nya kepada kita dan yang
mengatur perputaran alam raya ini serta memperjalankan falak. Detik berganti detik, menit
berganti menit, jam berganti jam,
hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun. Sehingga
tanpa kita rasakan, kita telah meninggalkan tahun-tahun yang lalu, dan kini
mengantarkan kita semua memasuki tanggal 1 Muharram, yaitu Tahun Baru Islam
1440 Hijriyah, atau abad ke XV H, yang popular disebut Abad Kebangkitan Umat
Islam. Rasanya belum banyak yang kita kecap dan kita nikmati dalam tahun yang
lalu, dan kini kita sudah harus meninggalkannya.
Banyak diantara kita telah tiada, telah pergi mendahului kita,
telah pulang ke rahmatulloh. Satu demi satu orang yang kita cintai telah
kembali kepada-Nya. Ada yang meninggal setelah tua, ada yang setengah baya, dan
ada pula yang masih muda belia. Semuanya agar menjadi pelajaran bagi kita.
Karena kematian itu tetap akan menjemput kita, kendatipun kita berada dalam
benteng yang tinggi lagi kokoh.
Allah Ta’ala berfirman :
.........................................................................................................................................
Para bapak dan ibu serta hadirin yang kami hormati,
Oleh karena itu, marilah kita renungkan dan kita hayati bersama
hal-hal yang penting dalam menyambut tahun baru Islam atau Tahun Baru Hijriyah
ini, sehingga kita dapat mengambil pelajaran dan mengangkat mutiara-mutiara
yang terpendam didalamnya. Jangan sampai menyambut tahun baru ini dengan cara
begadang, hura-hura, berfoya-foya, maupun berpesta pora semalam suntuk tanpa
arti. Tetapi sambutlah Tahun Baru ini dengan cara :
Pertama : BERMUHASABAH ATAU INTROSPEKSI
Yaitu hendaknya kita mau mawas diri, meneliti dan mengoreksi atau
memperhitungkan diri kita masing-masing. Kita buat rencana secara jujur, kita
ingat dan kita renungkan kembali, apakah usia yang telah kita habiskan itu
untuk melakukan kebaikan yang bermanfaat atau untuk berbuat kejahatan yang
merugikan? Berapakah besarnya amal bakti kita kepada Allah, Agama, masyarakat,
bangsa, dan Negara?
..........................................................................................................................................
Oleh karena itu, sekali lagi marilah kita pergunakan barometer
kehidupan, untuk mengukur keadaan prestasi kita masing-masing, baik sebagai
manusia pribadi, manusia social atau kesatuan umat dan bangsa. Lebih-lebih di
era pembangunan semua bidang seperti sekarang ini. Barometer atau alat pengukur
kehidupan diri sekitar ini, diantaranya disebutkan dalam sabda Rasullulloh SAW
:
.........................................................................................................................................
Dan sikap bermuhasabah atau mau introspeksi terhadap diri kita
masing-masing, dengan memperhatikan amal-amal perbuatan yang telah, sedang dan
akan kita perbuat dalam menyambut datangnya tahun baru inipun dikuatkan dalam
firman Allah Ta’ala :
.........................................................................................................................................
Para bapak, ibu dan segenap hadirin yang kami hormati,
Ayat tersebut mengingatkan kepada kita bahwa kita semua semakin tua
semakin dekat dengan akhir kehidupan kita masing-masing. Dan kita semua akan
mati, akan kembali kepada-Nya. Saat itu, cepat atau lambat pasti datang. Maka
sebaiknyalah apabila sejalan dengan semakin mendekatnya kita ke saat itu, maka
kita mantapkan aman dan taqwa kita kepada Allah, kita perbanyak amal kebaikan
dan pengabdian kita dalam sisa hidup ini serta kita bersihkan segala tingkah
laku perbuatan kita. “Hari Esok” disini tidak lain melainkan hari kita kembali
kepada-Nya, hari kita berada di alam Barzakh dan seterusnya hari kita hidup
kembali di akhirat nanti.
Marilah kita memasuki tahun 1440 H. Dengan
penuh rasa optimis yang datang dari kesadaran kita. Marilah kita sambut
menyingsingnya fajar tahun baru 1440 H. Sebagai titik tolak untuk bekerja lebih
keras dan berprestasi lebih baik serta sunggug-sungguh untuk menuju kepada yang
lebih baik, lebih sempurna, lebih mendekatkan kita kepada keberuntungan,
keselamatan dan kebahagiaan dunia ahirat.
Begitulah kiranya arah dan tujuan kita dalam
menyambut dan memperingati tahun baru islam pada pagi ini, bermangfaat bagi
kita semua. Aamiin.
Akhirnya, kami ucapkan terimakasih atas
perhatiannya, dan mohon maaf atas segala kekurangannya.
Al ‘afwu mingkum, waalahul muwaffiq illa
aqwamith thariqq, hadanallohu bil’ilmi wal’amal.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Comments
Post a Comment